Cabai merupakan salah satu jenis tanaman yang menjadi komoditas petanian yang banyak di tanam oleh petani Indonesia. Faktor keberhasilan pada tanaman cabai, baik pada jenis cabai rawit, cabai besar, cabai merah keriting ataupun jenis cabai lainnya tentunya didukung dengan adanya asupan nutrisi yang didapatkan melalui pemberian pupuk pada tanaman.
Salah satu masalah yang kerap terjadi pada tanaman cabai adalah serangan OPT atau Organisme pengganggu tanaman yang disebabkan oleh beberapa hal seperti musim budidaya, benih yang digunakan, teknik budidaya, pengolahan lahan dan pemberian pupuk. Dari beberapa faktor tersebut, pupuk memiliki peranan yang penting terhadap intensitas serangan OPT, terutama pada penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Pupuk memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menjadi sumber nutrisi sebagai makanan bagi tanaman. Selain itu, unsur hara pada pupuk juga berperan untuk mencegah penyakit pada tanaman cabe, contohnya mencegah penyakit layu furasium dan layu bakteri pada tanaman cabai.
Baca Juga : Cara Membuat Pupuk Bokashi
Seperti magnesium (Mg) yang bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah yang dapat menurunkan resiko penyakit layu pada tanaman, dan calsium (Ca) yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tanaman sehingga membuat tanaman tidak mudah terserang penyakit.
Selain pengolahan lahan yang baik, pemberian pupuk pada tanaman cabai merupakan bagian yang penting agar tanaman cabai tumbuh subur dan menghasilkan panen yang berkualitas. Untuk memudahkan anda kami akan berikan daftar jenis pupuk yang tepat untuk tanaman cabai agar menghasilkan panen yang berkualitas baik.
Jenis Pupuk Tanaman Cabai
Berikut ini jenis-jenis pupuk yang bisa diberikan pada tanaman cabai yang bisa dijadikan sebagai sumber referensi bagia anda yang ingin memulai budidaya tanaman cabai.
Pupuk Dasar
Pupuk dasar merupakan jenis pupuk yang diberikan pada saat mengolah lahan. Contoh pupuk dasaran seperti pupuk kandang (bisa kotoran sapi, ayam atau kambing), pupuk SP36, KCI, Petroganik, Dolomit (kapur pertanian untuk meningkatkan pH tanah).
Pupuk Starter
Pupuk starter merupakan istilah yang digunakan pada pemberian pupuk petama kali setelah 5-7 hari pindah tanam. Contoh Pupuk Starter seperti pupuk Grower, pupuk Gandasil D, dan pupuk Mamigro N.
Baca Juga : Cara Membuat Pupuk Organik Cair (POC)
Pupuk Susulan
Pupuk susulan merupakan istilah pada saat pemberian pupuk pada tanaman berdasarkan fase pertumbuhan tanaman. Misalnya pada tanaman Timun diberikan susulan 1 saat usia 7 hari (awal fase vegetatif), -> susulan 2 di usia 3 minggu (menjelas fase pembungaan) -> susulan 3 di usia 5 minggu (menjelang fase pembesaran dan pematangan buah). Contoh pupuk yang digunakan seperti pupuk NPK Mutiara, pupuk SP, pupuk KCI, pupuk ZA, pupuk ZK atau pupuk KNO3.
Pupuk Daun
Pupuk daun biadanya diberikan melalui penyemprotan (spraying), contoh jenis pupuk daun yang diberikan seperti pupuk Gandasil D, Bayfolan, dan Vitabloom yang diberikan pada fase vegetatif atau pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk Gandasil B diberikan pada fase generatif atau pembungaan buah.
Pupuk Penguat Tanaman
Pupuk Penguat Tanaman bertujuan untuk memperkuat tanaman dari serangan hama penyakit atau faktor cuaca (panas atau kering). Contoh pupuk yang digunakan seperti pupuk calsium untuk mencegah tanaman rontok dan mencegah busuk buah (busuk basah atau busuk kering), jenis pupuk boron untuk mencegah kerontokan, dan jenis pupuk silika untuk membuat daun menjadi lebih tebal.
Baca Juga : Cara Membuat POC dari Limbah Ikan
Pupuk Peningkat Kualitas
Pupuk peningkat kualitas digunakan untuk meningkatkan keseragaman panen, meningkatkan rasa buah dan meningkatkan daya simpan. Contoh pupuk peningkat kualitas hasil panen yaitu pupuk KNO3 dan pupul ZK.
Pupuk Mikro
Pupuk mikro merupakan jenis pupuk yang memiliki kandungan unsur mikro seperti mangan (Mn) Molibdenum (Mo), Zinxcum/seng (Zn), Besi (Fe). Contoh jenis pupuk mikro seperti pupuk Vitaflora.
Pupuk Penurun pH
Penurunan pH juga perlu dilakukan karena pH tanah yang terlalu tinggi dapat membuat tanaman menjadi busuk karena kondisi tanah yang asam. Penurunan pH tanah bertujuan agar tahan memiliki pH yang sesuai dengan pH tanaman cabai yaitu 5,5 – 5,6. Contoh pupuk yang digunakan untuk menurunkan pH tanaha yaitu pupuk DOlomit dengan tinggi kandungan mg dan Ca.
Baca Juga : Kegunaan Pupuk Mutiara untuk Tanaman Padi
Perlu diketahui juga, pemberian pupuk pada setiap tanaman membutuhkan takaran atau dosis yang tepat agar tanaman tidak layu bahkan mati.
Demikian artikel pembahasan tentang Jenis Pupuk Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa