Panduan Lengkap Cara Menanam Budidaya Kangkung Darat (Ipomoea Reptans) atau Kangkung Cabut Dengan Mudah dan Hasil Melimpah
Kangkung adalah jenis sayuran dan ditanam sebagai bahan makanan.Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia yang dapat dijumpai di hampir di semua daerah terutama di kawasan berair. Ada 2 jenis kangkung yaitu Kangkung darat (Ipomoea Reptans) atau sering disebut dengan Kangkung Cabut dan Kangkung Air (Ipomoea Aquatica). Kangkung darat (Ipomoea Reptans) memiliki warna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air (Ipomoea Aquatica) memiliki daun berwarna hijau agak gelap dengan ujung membulat atau lebih tumpul sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda kangkung darat di panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengan cara dipotong. Nah kali ini kita akan membahas tentang cara menanam budidaya kangkung cabut atau kangkung darat, berikut adalah cara lengkapnya:
a. Persiapan Bibit Kangkung Cabut atau Kangkung Darat
Benih kangkung cabut yang akan dijadikan bibit haruslah terbebas dari hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh sekitar 95%. Benih tersebut dapat anda beli di toko pertanian.
b. Persiapan Lahan Tanam Kangkung Cabut atau Kangkung Darat
Lahan yang akan digunakan untuk menanam kangkung darat atau kangkung cabut di gemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak. Selanjutnya buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1 meter dengan panjang disesuaian dengan panjang lahan tanam, antar bedengan diberi jarak sekitar 40 cm untuk drainase. Jika sudah jadi, lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang berupa kotoran ayam yang ceat terurai. Untuk satu hektar lahan tanam dibutuhkan sekitar 10 ton kotoran ayam. Setelah itu diamkan lahan tanam selama sekitar 3 minggu agar pupuk tersebut cepat terurai.
c. Penanaman Kangkung Darat atau Kangkung Cabut
Terdapat 2 cara penanaman kangkung cabut ini yaitu dengan cara disebar atau dengan cara ditugal. Kedua sistem tanam tersebut memiliki perbandingan yaitu:
- Penanaman dengan cara disebar
Lebih cepat dan tidak membutuhkan biaya tenaga kerja yang banyak
Penggunaan benih lebih boros karena dalam 1 hektar lahan dapat menghabiskan sekitar 5 kg-10 kg benih.
Membutuhkan tenaga kerja yang terampil untuk menebar benih agar lebih merata
Sulit mendapatkan kepadatan populasi tanaman. - Penanaman dengan cara ditugal
Dapat mengatur jarak tanam sehingga dapat mengetahui populasi tanam.
Biasanya jarak tanam yang digunakan yaitu sekitar 5 cm x 10 cm.
Membutuhkan tenaga kerja dan biaya yang lebih banyak.
d. Pemupukan Kangkung Darat atau Kangkung Cabut
Kangkung darat atau kangkung cabut ini tidak memerlukan pemupukan susulan, namun apabila daun tanaman kangkung berubah warna dari hijau pucat atau pudar maka lakukan pemupukan sesulan dengan menggunakan pupuk kandang berupa kotoran ayam sama seperti pemupukan dasar.
Dalam setiap lubang tanam di isi sekitar 2-3 benih.
e. Penyiraman Tanaman Kangkung Darat atau Kangkung Cabut
Kangkung darat atau Kangkung cabut ini membutuhkan banyak air, maka lakukan penyiraman secara rutin sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari apabila pada musim kemarau. Namun apabila pada musim penghujan pastikan air tidak menggenang pada lahan tanam kangkung karena dapat menyebabkan kangkung terserang penyakit busuk akar.
f. Pemanenan Kangkung Darat atau Kangkung cabut
Jika perawatan dilakukan secara optimal maka setelah berumur sekitar 30 hari – 45 hari sejak benih kangkung sudah dapat dipanen. Sesuai dengan namanya kangkung ini dpanen dengan cara mencabutnya hingga bagian akar. Setelah panen kangkung dibersihkan dari kotoran yang menempel pada kangkung dengan cara dicuci di air mengalir dan siap dijual kepada konsumen.
Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Menaman Kangkung Darat atau Kangkung Cabut Dengan Mudah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
Originally posted 2023-01-21 02:27:32.