6 Panduan Lengkap Cara Menanam Budidaya Pohon Pinus Agar Sukses Bagi Pemula – Pinus atau Tusam merupakan sebutan untuk kelompok tumbuhan yang tergabung dalam marga Pinus. Pohon pinus banyak dijumpai di daerah dataran tinggi berhawa sejuk. Pohon pinus memiliki daun yang lebar dengan bentuk daunnya seperti jarum. Apabila dilihat sekilas, pohon ini berbentuk kerucut dengan batang berkulit kasar dan memiliki sistem perakaran yang kuat dan dalam.
Klasifikasi Ilmiah Pohon Pinus
Kingdom: Plantae
Divisi: Pinophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Pinaceae
Genus: Pinus
Pohon pinus ini memiliki banyak manfaat, kayu pinus banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, meubel, bahan baku kertas dan juga triplek serta getah dari pohon pinus yang berumur 10 tahun dapat diambil getahnya untuk bahan baku gondorukem.
Cara Menanam Budidaya Pohon Pinus
Syarat Tumbuh Pohon Pinus
Pohon pinus dapat tumbuh dimana saja, namun pohon pinus akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 400 mdpl hingga 1500 mdpl yang memiliki curah hujan sekitar 2000 mm/tahun. Jenis tanah yang baik untuk menanam atau budidaya pohon pinus ini yaitu tanah yang bertekstur sedang ataupun ringan.
Persiapan Pembibitan Pohon Pinus
Perbanyakan pohon pinus dapat dilakukan dengan mengambil benih dari bunga pinus kering di pohon. Pilih bunga yang baik, memiliki warna kulit buah menguning hampir kecoklatan dan berbintik hitam, bentuk bunga bulat, padat, dan tidak mengkerut. Keluarkan biji dari dalam bunga, setiap bunga kering berisi sekitar 45.000-60.000 butir biji/kg.Biji tersebut kemudian direndam dalam air selama 3-4 jam sebelum disemai.
Pilih benih yang tenggelam dan buang yang mengapung. Semaikan benih pada media persemaian yang dibuat dari campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 2 yang telah di jemur selama 4-6 jam dibawah terik matahari. Masukkan media pada bak semai setinggi 5 cm. Kemudian, taburkan benih diatasnya dan pindahkan bak di tempat yang teduh dan terhindar dari hujan dan panas matahari. Setelah 10 hingga 15 hari maka benih akan berkecambah. Setelah berumur sekitar 5-8 minggu atau sudah memiliki daun jarum pertama maka lakukan perawatan dan pemeliharaan. Selain dengan menggunakan biji benih, pembibitan dapat dilakukan dengan cara stek dan cangkok.
Lakukan penyiraman pada bibit secara teratur setiap hari yaitu pada pagi dan sore hari. Letakkan persemaian pada naungan agar terhindar dari air hujan dan panas matahari secara langsung. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK setiap 2 minggu sekali. Lakukan penyulaman jika ada bibit yang mati. Lakukan pula apenyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya.
Persiapan Lahan Tanam Pinus
Lahan yang akan dijadikan tempat budidaya pinus diolah terlebih dahulu. Taburkan kompos atau pupuk kandang pada lahan tanam sekitar 2 ton/hektar. Pemberian pupuk dasar tersebut dilakukan 3-4 minggu sebelum tanah digemburkan dengan dijajak atai dicangkul. Jika tanah ber-pH rendah maka tambahkan kapur dolomit agar pH tanah menjadi netral. Setelah itu, diamkan tanah selama 2-3 minggu sebelum ditanami.
Penanaman Pohon Pinus
Lepaskan bibit dari kantong plastik persemaian, lalu letakkan pada lubang yang telah disiapkan. Pastikan posisi tanam tegak dan letakkan dengan perlahan agar akar tidak rusak. Tutup kembali lubang tanam dan padatkan media tanam disekitarnya. Kemudian lakukan penyiraman agar kelembaban tanah tetap terjaga.
Pemeliharaan Pohon Pinus
Lakukan penyulaman pada bibit yang mati atau tumbuh tidak sempurna dengan bibit yang baru agar pohon tumbuh seragam. Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya ayang tgumbuh disekitar tanaman muda. Jika tanah sudah terlalu padat dan drainase buruk maka segera lakukan pendangiran. Jika tanaman terserang hama dan penyakit maka segera lakukan penanganan dengan cara memberikan pestisida dengan dosis yang sesuai.
Agar pinus dapat tumbuh optimal dengan melakukan pemilihan dan penebangan tanaman yang kurang produktif maka lakukan penjarangan tanaman. Jika terjadi kebakaran di areal tanam, segera lakukan pengendalian dengan cara memutus jalur api searah radius rambatan api.
Masa Panen Pinus
Setelah berumur 10 tahun, pinus sudah mulai bisa diambil getahnya. Sedangkan untuk kebutuhan kayu mebel sebaiknya pemanenan dilakukan setelah pohon pinus berumur 30 tahun atau pinus sudah memiliki ketebalan kayu sekitar 238-322 m3/hektar dan untuk kayu pulp pemanenan dapat dilakukan pada umur 10-15 tahun.
Demikian artikel tentang”6 Panduan Lengkap Cara Menanam Budidaya Pohon Pinus Agar Sukses Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.