Panduan Lengkap Cara Ternak Burung Perkutut Bangkok Agar Cepat Bertelur dan Sukses Bagi Pemula – Perkutut adalah salah satu jenis burung yang terkenal dengan suaranya yang indah. Burung ini juga di kenal akan kebiasaannya untuk hidup berkelompok di alam bebas. Untuk habitat burung perkutut ini ialah dataran rendah atau tinggi yang berumput dan berbukit-bukit. Ciri-ciri burung perkutut ini antara lain:
- Memiliki tubuh berukuran relatif kecil dengan panjang sekitar 20-25 cm
- Memiliki kepala berbentuk bulat kecil berwarna abu-abu
- Memiliki paruh panjang meruncing
- Memiliki leher yang agak panjang
- Pada tiap kaki memiliki jari berjumlah 4 buah
- Bulu perkutut biasanya berwarna kecokelatan dengan variasi warna putih, hitam dan cokelat tua.
Terdapat beberapa jenis burung perkutut diantaranya perkutut lokal, perkutut Bangkok, perkutut belang, dan perkutut sumba. Semua jenis tersebut memiliki warna yang berbeda.
Nah kali ini kita akan membahas tentang cara ternak burung perkutut bangkok. Pada awalnya, burung perkutut bangkok ini dikatakan dibawa oleh pekerja romusake Thailand yang kemudian dibawa tentara Jepang pada tahun 1942-1945 yang pada saat itu sedang menjajah Indonesia.
Cara Budidaya Ternak Burung Perkutut Bangkok
Pemilihan Indukan Burung Perkutut Bangkok
Pilihlah indukan perkutut bangkok yang berkualitas dengan ciri-ciri burung telah berumur 4-6 bulan agar proses penjodohan yang nantinya dilakukan tidak terlalu sulit. Selain itu, sangat disarankan umur perkutut betina harus lebih tua dibandingkan perkutut bangkok jantan.
Selain dari segi umur, hal yang harus diperhatikan lainnya yaitu indukan perkutut bangkok yang baik harus memiliki suara yang bagus dari depan hingga akhir. Perhatikan pula sisi irama suara ketukan yang sedikit renggang, memiliki silsilah baik dan juga bentuk tubuh yang baik.
Persiapan Kandang Ternak Burung Perkutut Bangkok
Kandang burung perkutut bangkok harus dibuat dengan nyaman agar burung tidak mudah stres. Kandang biasanya terbuat dari kawat dengan ukuran ideal kandang yaitu tinggi sekitar 45-180 cm dengan lebar ideal kandang sekitar 50-60 cm dan panjang kandang sekitar 100-180 cm. Agar suhu dalam kandang perkutut bangkok selalu stabil, sebaiknya alas kandang dibuat dari tanah atau pasir. Sedangkan bagian atap kandang bisa dibuat dari asbes atau genting.
Agar budidaya dapat berjalan dengan baik, maka pastikan posisi kandang ternak perkutut juga mendapat sinar matahari yang cukup di pagi hari dan perhatikan juga jarak atapnya. Jika jarak antara sangkar dengan atap terlalu dekat, maka kemungkinan perkutut bangkok bisa kepanasan dan akhirnya membuat burung menjadi stres.
Secara alami perkutut bangkok akan secara alami membuat sarang dengan bentuk datar seperti cawan yang terbuat dari ranting kecil, serabut dan juga akar akaran berbeda dengan cara ternak parkit di kandang kecil. Sedangkan di alam bebas, biasanya akan membuat sarang di semak belukar. Sedangkan untuk sangkar peternakan sebaiknya siapkan wadah sarang, bahan sarang dan kotak tempat wadah sarang. Wadah sarang bisa menggunakan mangkok plastik, keranjang kecil dari bambu, tempurung atau dus karton kecil dengan garis tengah wadah sekitar 20 cm dan bagian dalam sekitar 7.5 cm. Sedangkan bahan sarang bisa menggunakan rumput kering yang agak halus, bulu ayam, serat nanas, serabut kelapa dan juga daun cemara kering.
Cara Menjodohkan Burung Perkutut Bangkok
Proses penjodohan perkutut bangkok dapat dilakukan dengan memasukkan dua calon indukan ke dalam sangkar yang berbeda yang didekatkan, jika sudah berjodoh masukkan keduanya ke kandang ternak. Waktu terbaik untuk memasukkan perkutut bangkok ke dalam kandang ternak yaitu pada sore hari. Sebelum burung dimasukkan ke dalam kandang, sebaiknya diberikan kacang hijau lunak, minyak ikan, vitamin E dan semprot juga tubuhnya dengan air hingga basah.
Sifat burung perkutut bangkok jantan lebih agresif jika dibandingkan dengan betina. Biasanya ketika sedang dijodohkan, perkutut jantan akan selalu mengejar dan mematuki perkutut betina. Jika hal ini dibiarkan, maka bisa membuat pasangan burung cedera. Untuk itu, bulu sayap burung jantan bisa dikurangi sekitar 4-5 helai. Bulu kiri dan kanan direkatkan dengan isolasi sehingga bisa mengurangi daya serang perkutut jantan pada betina.
Pemeliharaan Perkutut Bangkok
Pakan yang bisa diberikan pada burung perkutut bangkok diantaranya yaitu jewawut, padi, kejawan atau biji rumput yang tumbuh di sela tanaman padi.
Selain diberikan makanan pokok perkutut bangkok, berikan campuran parutan kencur dan air atau parutan kencur saja untuk menjaga kesehatan, menghilangkan lendir atau dahak, menjaga kualitas suara sekaligus memperkuat pita suara perkutut bangkok.
Piyik perkutut bangkok sebaiknya dipisahkan dari indukan saat berusia 1-1.5 bulan. Pada umur itu, umumnya anak burung sudah bisa makan sendiri. Anakan yang sudah dipisahkan tersebut ditempatkan dalam sangkar berukuran 50 cm x 70 cm x 50 cm yang bisa menampung 8-10 ekor anakan perkutut bangkok.
Makanan yang dapat diberikan pada perkutut bangkok anakan sebaiknya pakan yang mengandung vitamin B kompleks, kalsium, minyak ikan dan juga obat cacing serta pastikan anakan memperoleh sinar matahari yang cukup. Beri juga tambahan vitamin sebanyak satu dosis sekali seminggu. Sesudah memasuki usia 3 bulan, maka anakan perkutut bangkok sudah siap dipindahkan ke sangkar soliter.
Setelah perkutut bangkok dimandikan, jemur dengan cara diletakkan dibawah atau juga bisa digantung memakai tiang kerekan. Menjemur burung perkutut bangkok bisa dilakukan pada jam 7 -9 pagi.
Pastikan kandang selalu bersih, bersihkan alas bawah sangkar untuk menampung kotoran dan ganti juga pakan dan minum yang lama agar tetap steril. Sebaiknya, kandang ditempatkan pada lokasi dengan angin yang tidak terlalu kencang dan basah karena burung bisa lebih rentan terhadap penyakit.
Demikian artikel tentang “Panduan Lengkap Cara Ternak Burung Perkutut Bangkok Agar Cepat Bertelur dan Sukses Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa