Hama dan Penyakit pada Tanaman Sawit – Hama dan penyakit pada tanaman sawit merupakan masalah yang menimbulkan dampak buruk seperti menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu, hingga menyebabkan produktivitas menurun dan menyebabkan kerugian bagi petani. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sawit harus segera dilakukan, terlebih jika kondisi tanaman yang terserang sudah sangat parah.
Hama dan penyakit pada tanaman sawit menyebabkan tanaman sawit tidak berbuah dengan maksimal. Ada beberapa jenis hama dan penyakit pada tanaman sawit, dan setiap jenisnya memiliki cara pengendalian yang berbeda. Berikut ini beberapa jenis hama dan penyakit pada tanaman sawit lengkap dengan cara pengendaliannya.
Baca Juga : Cara Menanam Kelapa Sawit
Hama Tanaman Sawit
1. Kumbang (Oryctes rhinoceros)
Gejala : Menyerang daun muda yang belum membuka, menyebabkan daun berlubang-lubang.
Cara Pengendalian : Gunakan hewan predator seperti ular, burung dan sebagainya. Selain itu, gunakan juga parasit hama seperti virus Baculovirus oryctes dan jamur seperti Metharrizium anisopliae .
2. Ngengat Pimelephila ghesquierei
Gejala : Menyerang daun, sehingga menyebabkan daun patah, karena ngengat ini melubangi tulang daun.
Cara Pengendalian : Semprot dengan parathion 0.02 %.
3. Ngengat (Tirathaba mundella)
Gejala : Menyerang buah muda atau tua hingga menyebabkan buah sawit berlubang-lubang.
Cara Pengendalian : Semprotkan dengan insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 gr/lt atau andosulfan 350 gr/lt.
Baca Juga : Cara Budidaya Kelapa Dugan
4. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)
Gejala : Menyerang daun hingga daun menggulung, tumbuh tegak, warna daun berubah menjadi kuning dan akhirnya akan mongering.
Cara Pengendalian : Musnahkan daun yang terserang dengan cara dibongkar dan dibakar. Atau matikan dengan menggunakan racun natrium arsenit.
5. Tungau (Oligonychus sp)
Gejala : Menyerang daun hingga merubah warna daun menjadi seperti perunggu dan mengkilat.
Cara Pengendalian : Lakukan Penyemprotan akarisida yang mengandung bahan aktif tetradifon 75.2 gr/lt.
6. Ulat api (Setora nitens, Darna trima, Ploneta diducta)
Gejala : Menyerang daun hingga daun berlubang-lubang, dan selanjutnya hanya tersisa tulang daunnya saja.
Cara Pengendalian : Lakukan Penyemprotan insektisida berbahan aktif triazofos 242 gr/lt, karbaril 85 % dan klorpirifos 200 gr/lt.
Baca Juga : Cara Budidaya Kelapa Hibrida
7. Belalang (Valanga nigricornis, Gastrimargus marmoratus)
Gejala : Pada gejala awal menyebabkan tepian daun yang terserang terdapat gigitan.
Cara Pengendalian : Gunakan hewan predator seperti burung, ular dan sebagainya.
8. Ulat kantong (Matisa plana, Mahasena corbetti, Crematosphisa pendula)
Gejala : Merusak daun, membuat daun tidak utuh, hingga daun mengering dan berwarna abu-abu.
Cara Pengendalian : Lakukan penyemprotan insektisida yang berbahan aktif triklorfon 707 gr/lt dengan dosis 1.5 – 2 kg/ha. Dapat juga menggunakan timah arsetat dengan dosis 2.5 kg/ha.
9. Tikus (Rattus tiomanicus, Rattus sp)
Gejala : Terdapat bekas gigitan pada buah, bibit, dan tanaman muda, hingga menyebabkan pertumbuhan tidak normal.
Cara Pengendalian : Gunakan hewan predator seperti burung hantu, ular dan sebagainya untuk memangsa tikus. Serta lakukan pengemposan pada tempat yang terserang oleh tikus.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Tanaman Semangka
Penyakit Pada Tanaman Sawit
1. yakit Busuk Titik Tumbuh (Bud Rot)
Gejala : Serangan pada tanaman menyebabkan kuncup mengeluarkan bau busuk, kuncup membusuk dan mudah tercabut.
Penyebab : bakteri erwinia.
Cara Pengendalian : Aplikasikan dengan bakteri yang berfungsi sebagai pemangsa bakteri erwinia.
2. Busuk Kuncup (Spear Rot)
Gejala : Menyerang daun hingga berubah warna kecoklatan, dan jaringan kuncup menjadi busuk.
Cara Pengendalian : Potong dan buang bagian kuncup yang terserang, karena sampai saat ini penyebab penyakit ini belum ditemukan secara pasti.
3. Penyakit Busuk Batang Atas (Upper Stem Rot)
Gejala : Batang pada ketinggian sekitar 2 m di atas tanah membusuk dan berwarna coklat keabuan, warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya akan mati. Penyakit ini disebabkan oleh jamur fomex noxius.
Cara Pengendalian : Buang bagian batang yang terserang dan tutup bekas luka dengan obat luka khusus tanaman.
Baca Juga : Hama dan Penyakit pada Tanaman Kopi
4. Penyakit Antraknosa (Anthracnose)
Gejala : Terdapat bercak coklat diujung dan tepi daun, bercak coklat dikelilingi warna kuning dan terlihat sebagai pembatas antara daun yang sehat dengan daun yang tidak sehat/terserang penyakit.
Penyebab : Jamur Melanconium sp, Botryodiplodia palmarum, Glomerella cingulata.
Cara Pengendalian : Pada awal penanaman pastikan terlebih dahulu jarak tanam, penyiraman dan pemupukkan dilakukan secara teratur dan berimbang. Serta aplikasikan Captan 0.2 % atau Cuman 0.1 %
5. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal Stem Rot)
Gejala : Penyakit menyerang daun hingga daun berubah berwarna layu dan pucat. Bagian yang terinfeksi akan mengeluarkan getah, hingga membuat daun layu dan patah.
Penyebab : Jamur Ganoderma
Cara Pengendalian : pencegahan dapat dilakukan dengan bahan yang mengandung Tricodherma ( produk CustomBio ), dapat disemprotkan kebagian yang terserang dan penyemprotan pada tanah sekeliling tanaman pokok secara melingkar.
Baca Juga : Cara Mengatasi Hama Lalat Buah pada Tanaman Cabai
6. Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang (Dry Basal Rot)
Gejala : Menyebabkan pertumbuhan tidak normal, daun menguning, dan keragaan tanaman tidak segar.
Penyebab : Jamur Rhizoctonia lamellifera, Phytium sp.
Cara Pengendalian : Pada awal persemaian persiapkan media yang tidak terkontaminasi jamur, perhatikan drainase agar tidak terjadi kekeringan pada tanaman.
7. Penyakit Busuk Tandan (Bunch Rot)
Gejala : Miselium bewarna putih diantara buah masak atau pangkal pelepah daun
Penyebab : jamur Marasmius palmivorus
Cara Pengendalian : Jaga sanitasi kebun pada musim penghujan, aplikasikan difolatan 0.2 %, melakukan penyerbukan buatan atau kastrasi.
8. Penyakit Garis Kuning (Patch Yellow)
Gejala : Terdapat bercak pada daun dengan bentuk melonjong warna kuning dan di bagian dalamnya berwarna coklat.
Penyebab : Jamur Fusarium oxysporum
Cara Pengendalian : Lakukan inokulasi pada bibit dan tanaman muda, atau lakukan dengan aplikasikan bahan yang mengandung Tricodherma & Bacillus ( produk CustomBio ).
Baca Juga : Cara Pengendalian Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Mentimun
9. Penyakit Tajuk (Crown Disease)
Gejala : Membuat bagian tengan daun sobek, pelepah berukuran tidak normal atau kecil.
Penyebab : Menurunnya sifat genetik indukan.
Cara Pengendalian : Pada awal lakukan seleksi indukan yang bersifat karier penyakit ini, sehingga akan didapatkan bibit yang mempunyai sifat-sifat yang sehat.
Itulah beberapa tips Hama dan Penyakit pada Tanaman Sawit Serta Cara Pengendaliannya. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca.