Hama dan Penyakit Tanaman Kembang Kol – Kembang kol termasuk jenis sayur yang masih dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae satu jenis dengan kubil, kol dan brokoli. Sama seperti jenis lainnya, pada saat budidaya tanaman kembang kol juga kerap terjadi beberapa kendala seperti faktor cuaca hingga serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman kembang kol.
Karena itu, jika tanaman kembang kol terserang hama dan penyakit sebaiknya segera dilakukan pengendalian agar tanaman kembang kol dapat tumbuh dengan maksimal dan hasil produksi yang dihasilkanpun melimpah. Untuk itu perlu dilakukan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) untuk melakukan pengendalian dan mengenal Organisme Pengganggu Tanaman yang menyerang, tanda-tanda serangan, metode penyebaran dan faktor-faktor perkembangan organisme pengganggu tanaman.
Baca Juga : Cara Budidaya Kembang Kol Dengan Sistem Hidroponik
Agar tanaman kembang kol memperoleh pertumbuhan yang optimal, dan produksi melimpah sebaiknya ketahui jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kembang kol dan cara pengendaliannya.
Hama Tanaman Kembang Kol
1. Ulat Daun (Plutella xylostella)
Ulat daun berukuran kecil berukuran sekitar 5-10 mm, berwarna hijau. Saat ulat diganggu biasanya akan menjatuhkan diri dengan menggunakan benang.
Biasanya ulat daun menyerang daun muda dan daun dewasa hingga daun menjadi berlubang dan abnormal. Selain itu, hama ini juga hanya akan menyisahkan bagian-bagian urat daunnya saja.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan larutan insektisida berbahan aktif, seperti Abamectin, Alfa-sepermetrin, Asefat, Asetamiprid, Bacillus thuringiensis, Bensultap, dan sebagainya.
Baca Juga : Cara Budidaya Brokoli Yang Baik Dan Benar
2. Ulat Krop (Crocidolomia binotalis)
Ulat krop yang baru menetas memiliki warna kelabu lalu berubah menjadi hijau muda, dan terdapat tiga garis berwarna putih dibagian samping dengan kepala berwarna hitam. Umumnya ulat ini berukuran sekitar 18 mm.
Ulat krop biasanya menyerang daun muda hingga daun habis tanpa sisa, menyebabkan tanaman rusak dengan adanya kotoran yang masih menempel bekas ulat tersebut.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Agrimec 18 EC, Amcomec 18 EC, Amect 18 EC, Calebtin 18 EC, Crespo 18 EC, Demolish 18 Ec, Dimec 18 EC, Isigo 18 EC, Matros 18 EC dan sebagainya.
3. Ulat Jengal (Plusia chalcites)
Ulat jengal ini memiliki warna hijau muda dengan panjang 15-20 mm, dengan ciri khusus berjalan menjengkal dari satu tempat ketempat lain.
Biasanya ulat ini akan makan daun muda hingga daun tua dan menyebabkan daun berlubang-lubang. Sedangkan serangan larva hama ini dapat menyebabkan daun timbul bercak-bercak putih pada daun dna menyebabkan daun tinggal epidermis dan tulang daun.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Thuricide HP, Nugor 400 EC, Cyperin 250 EC, Cypermax 250/100, Sherpa 50 EC dan sebagainya.
Baca Juga : Cara Menanam Brokoli Dalam Pot
4. Ulat Tanah (Agrotis Ipsilon)
Ulat tanah memiliki ukuran 5-10mm dengan warna ungu kehitaman. Bentuk larva bulat kecil berwarna putih kekuningan.
Biasanya hama ulat tanah menyerang pada bagian pangkal batang muda, sehingga menyebabkan tanaman menjadi tidak normal dan mudah rapuh, rusak hingga menyebabkan kematian.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Altacor 35 WG, Ampligo 150 ZC, Atabron 50 EC, Preva6thon 50 SC, Rampage 100 EC, Dyrsban 200 EC, Petroban 200 EC dan sebagainya.
Penyakit Tanaman Kembang Kol
1. Bercak Cokelat
Penyakit bercak cokelat sendiri disebabkan karena tanaman kekurangan unsur boron.
Gejala penyakit ini pada bagian kepala bunga muncul bercak seperti noda air. Noda tersebut akan membusuk jika tanaman dalam keadaan lembab dan akan mengering atau keras pada saat cuaca panas. Serangan penyakit ini mengakibatkan rasa kembang kol menjadi pahit akibat bercak coklat tersebut.
Cara mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan menambahkan borax. Namun perhatikan dosis yang digunakan. Pada kondisi tanah yang netral atau alkalis sebaiknya gunakan dosis borak tidak terlalu berlebihan. Karena terlalu banyak unsur boron dapat membawa efek buruk dan meracuni tanaman.
Baca Juga : Cara Menanam Brokoli Secara Hidroponik
2. Ekor Cambuk
Gejala penyakit ekor cambuk ini ditandai dengan bentuk daun yang lama kelaman berubah seperti ekor cambuk. Selain itu, biasanya pertumbuhan kepala bunga juga ikut terganggu sehingga kualitas produksi yang dihasilkan tidak maksimal.
Penyakit ekor cambung disebabkan oleh kondisi tanah yang terlalu asam. Untuk itu, cara mengatasi penyakit ini adalah dengan memberikan kapur pertanian pada lahan tanam.
3. Kepala Bunga Mengecil
Penyakit ini ditandai dengan bentuk kepala kembang kol mengecil. Penyebab penyakit ini dikarenakan tanaman kekurangan nitrogen. Selain itu, juga disebabkan karena jarak tanam yang terlalu dekat.
Cara pencegahan bisa dilakukan dengan menambahkan kadar unsur nitrogen pada tanah dengan memberikan pupun anorganik. Selain itu, lakukan penjarangan tanaman dan pemindahan tanaman dari tempat persemaian ke lahan tanam secara tepat waktu.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Tanaman Brokoli
Itulah beberapa tips Hama dan Penyakit Tanaman Kembang Kol . Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca.