Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Shiitake Bagi Pemula Agar Sukses – Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko atau jamur shitake atau jamur payung adalah jamur pangan atau jamur yang dapat dikonsumsi yang berasal kawasan Asia Timur. Di Indonesia, Jamur ini juga disebut dengan jamur jengkol karena bentuk dan aromanya seperti jengkol namun adapula orang yang mengatakan rasa jamur ini sama seperti rasa petai.
Klasifikasi Jamur Shitake
Kingdom: Fungi
Filum: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Marasmiaceae
Genus: Lentinula
Spesies: L. edodes
Nama binomial
Lentinula edodes
Jamur Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan dapat ditemukan di alam bebas di daerah pegunungan Asia Tenggara. Shiitake atau jamur hitam china ini berasal dari Tiongkok.
Pada zaman Dinasti Ming (1368-1644), dokter bernama Wu Juei menuliskan bahwa jamur shitake bukan hanya bisa dikonsumsi sebagai makanan namun juga memiliki banyak manfaat lain yaitu sebagai obat penyakit saluran napas, melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, memulihkan kelelahan dan meningkatkan energi chi. Shiitake juga dipercaya dapat mencegah penuaan dini.
Untuk melakukan budidaya jamur Shiitake ini, daerah yang ideal yaitu daerah dengan ketinggian sekitar 700 hingga 1200 mdpl. Karena jamur ini tumbuh secara alami di hutan yang rimbun bersuhu rendah, maka tempat budidaya perlu disiapkan sedemikian rupa agar intensitas cahaya dan tingkat kelembabannya seperti habitat aslinya.
Cara Budidaya Jamur Shiitake
Persiapan Tempat Budidaya Jamur Shiitake
Biasanya budidaya jamur shiitake ini dilakukan di ruangan tertutup, hal tersebut dilakukan guna menciptakan kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli jamur ini tumbuh.
Dalam ruangan, disiapkan pula beberapa rak bertingkat untuk menyusun baglog jamur shiitake secara vertikal. Rak tersebut dapat dibuat dengan mengginakan bambu.
Persiapan Media Pertumbuhan Jamur Shiitake
Media tanam jamur ini dapat dibuat dari serbuk kayu (80%-90%) yang dicampur dengan bekatul (5-15%), kapur (CaCO3) (1%) dan air (65%) secara merata. Agar kandungan nutrisinya lebih bagus dapat ditambahkan pula biji-bijian 1-2%.
Selanjutnya, campuran tersebut di fermentasi terlebih dahulu selama 4-7 hari hingga kondisi media tersebut benar-benar ideal untuk pertumbuhan jamur. Media tersebut disimpan dalam ember besar dan tempatkan pada ruangan yang lembab dan terlindungi. Lakukan pembolak-balikan setiap hari agar jamur liar dalam media mati.
Setelah itu, masukkan media pada kantong plastik baglog lalu padatkan. Kemudian, sterilkan media tanam tersebut dengan cara dikukus dengan uap air bersuhu 90°C-110°C selama 5-7 jam. Ini bertujuan mensterilisasi media tanam dari hama, kuman, bakteri, dan bibit penyakit. Selanjutnya, letakkan baglog media tanam media penanaman jamur shiitake ini ke dalam ruangan yang telah dipersiapkan dan biarkan selama 24 jam agar suhunya kembali normal.
Penanaman Jamur Shiitake
Seluruh rangkaian proses penanaman bibit jamur shiitake dilakukan di ruangan yang bersih dan steril. Semprotkan cairan alkohol ke kapas penyumbat botol bibit F3 lalu panaskan kapas dengan menggunakan api spiritus hingga sebagian permukaan kapasnya terbakar.Lalu, matikan api yang menyala dan lepaskan kapas penyumbat tadi untuk membuka botolnya. Aduk sebentar isi botol menggunakan kawat yang sudah disterilkan. Selanjutnya, oleskan bibit ke permukaan bagian leher baglog hingga tertutupi penuh. Sebagai lapisan teratas, tutup kembali permukaan baglog dengan kapas di bagian atasnya.
Proses Inkubasi Media Tanam Jamur Shiitake
Inkubasi merupakan proses pemeliharaan miselium pada baglog. Proses ini biasanya dilakukan di dalam ruangan yang bersuhu konstan sehingga tingkat kelembaban di dalam baglog bisa dipertahankan. Tidak dianjurkan mengatur kelembaban ruangan, baik dengan menyemprotkan air atau dengan cara lainnya. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya kelembaban ruangan inkubasi tidak berpengaruh besar pada kelembaban dalam plastik. Justru kelembaban ruangan dapat memunculkan spora liar yang akan mengganggu pertumbuhan bibit jamur.
Pemeliharaan dan Perawatan Baglog Jamur Shiitake
Jaga kondisi suhu dalam ruangan, membuka kapas seperlunya, dan memberikan rangsangan tertentu agar pertumbuhan jamur lebih optimal.
Setelah baglog dipenuhi miselium sepenuhnya, pindahkan baglog ke ruangan pemeliharaan. Jika sudah melewati tahap pertumbuhan miselium, proses berikutnya akan muncul benjolan pada baglog, longgarkan sedikit susunan kapas pada baglog tersebut supaya sirkulasi udaranya menjadi lancar. Beberapa hari kemudian, terjadi proses pigmentasi yang ditandai dengan perubahan warna baglog menjadi kecoklat-coklatan. Artinya, kapas penutup baglog dapat dibuka sepenuhnya agar permukaan baglog tersebut mengeras seperti batang kayu.
Selanjutnya, berikan rangsangan fisik agar proses pembuahan jamur shiitake berjalan dengan yaitu menyemprotkan air untuk membuat suhu baglog menjadi dingin. Setelah proses perangsangan selesai, baglog dapat ditata kembali ke rak penyimpanan.
Jaga kadar oksigen dan kelembaban udara dalam ruangan. Proses ini dilakukan dengan mengatur posisi ventilasi udara, seperti membuka jendela saat hujan dan menutupnya saat terik. Sedangkan untuk mengatur kelembaban udara ruangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan air ke udara, bukan ke baglog.
Pemanenan Jamur Shiitake
Umumnya masa panen jamur shiitake dapat dilakukan setelah 5-6 bulan sejak proses inkulasi yaitu saat tudung payung jamur sudah membuka hingga 60-75%. Setiap baglog dapat dipanen sebanyak 2-3 kali per masa panen dengan waktu istirahat selama 6 bulan. Pemanenan yang terlalu lama dapat menyebabkan kualitas jamur menurun, sedangkan jika terlalu cepat dilakukan maka hasilnya kurang maksimal dan kualitasnya masih rendah.
Pemanenan jamur shiitake dilakukan dengan cara memotong batang jamur yang sudah layak, lalu jamur dikumpulkan di satu tempat dan disortir berdasarkan ukuran lebar payungnya. Kemudian, jamur shiitake dapat di distribusikan.
Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Shiitake Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa