Cara Budidaya Tanaman Kacang Kedelai Yang Baik dan Benar
Hai Sahabat…Kali ini kita akan membahas tentang Cara Budidaya Kacang Kedelai. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.
Kedelai (Glycine max (L.) Merill.) merupakan tanaman polong-polongan semusim, berupa semak rendah, tumbuli tegak, dan berdaun lebat. Tinggi tanaman berkisar antara 30 cm – 100 cm. Batangnya beruas-ruas dengan 3 hingga 6 cabang.
Kedelai memiliki akar tunggang. Daun kedelai berbentuk oval. Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna dengan warna ungu atau putih. Di Indonesia, tanaman kedelai pada umumnya mulai berbunga pada umur 30 – 50 hari setelah tanam.
Buah kedelai berbentuk polong, setiap polong berisi 1 hingga 4 biji. Biji umumnya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. Warna kulit biji bervariasi, antara lain kuning, hijau, cokelat, dan hitam. Kacang kedelai banyak dimanfaatkan dalam pembuatan tempe, kecap, dan susu. Kedelai memiliki beberapa nama lokal, di antaranya kacang bulu, gadela, kacang jepung, dan kedele.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminoceae/Papilionaceae
Subfamili : Papilionaideae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L) Merill, sinonim dengan G. soya (L.) Sich & Zucc., atau Soya max atau S. hispida.
Budidaya Kacang Kedelai
Syarat Tumbuh
Tanaman kedelai sangat cocok ditanam di lahan terbuka di daerah berhawa panas. Di Indonesia, tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 1.200 m dpl. Suhu optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai sekitar 25°C hingga 30°, curah hujan berkisar antara 150 mm – 200 mm/bulan dengan lama penyinaran matahari 12 jam/hari, dan kelembapan rata-rata (RH) 65%. pH bagi pertumbuhan kedelai dan bakteri Rhizobium adalah 6,0 – 6,8. Jika pH tanah kurang dari 6,0, Untuk menaikkan pH, dilakukan pengapuran misalnya dengan Kalsit, Dolomit, atau kapur bakar. Pemberian kapur dilakukan sekitar 2 hingga 4 minggu sebelum tanam bersamaan dengan pengolahan lahan.
- Pemilihan Benih
Kualitas benih sangat menentukan kualitas kedelai pula. Oleh karena itu, agar dapat memberikan hasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang sesuai dengan kebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lahan tanam, dan memenuhi standar mutu benih yang baik.
- Lahan Tanam
Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau persawahan. Pengolahan tanah bagi penanaman kedelai di lahan kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau, sedangkan pada lahan sawah umumnya dilakukan pada musim kemarau.
Persiapan lahan penanaman kedelai di areal persawahan dapat dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering. Selanjutnya, dibuat petak- petak penanaman dengan lebar 3 m hingga 10 m dengan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Di antara petak penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm – 30 cm, dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan selamn 7-10 hari, tanah siap ditanami.
Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 40 cm dengan kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan- petakan dengan panjang antara 10 cm – 15 cm, lebar antara 3 cm – 10 cm, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara petakan yang satu dengan petakan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan sedalam 25 cm. Antara petakan satu dengan petakan lainnya dibuat parit selebar 30 cm dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya, lahan siap ditanami benih.
Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/hektar, KCl 50 kg – 100 kg/hektar, dan Urea 50 kg/hektar. Dosis pupuk disesuaikan dengan anjuran. Pupuk disebarkan secara merata di lahan, atau dimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan kiri lubang tanam sedalam 5 cm.
- Penanaman
Pada penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung. Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3 cm hingga 4 cm dengan jarak tanam sesuai dengan kondisi lahan. Dalam tiap lubang tanam dimasukkan 2 hingga 3 butir benih, kemudian ditutup dengan tanah tipis.
- Perawatan Atau Pemeliharaan
- Pemasangan Mulsa
Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan tanam dapat dilalukan pemasangan mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm hingga 5 cm. - Penyulaman
Penyulaman perlu dilakukan yaitu pada 1 minggu setelah penanaman, tujuan penyulaman yaitu untuk mengganti benih kedelai yang mati atau tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan jangan sampai terlambat karena dapat mengakibatkan tingkat pertumbuhan tanaman jauh berbeda. - Pengairan
Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Tanaman kedelai sangat memerlukan air saat perkecambahan (0 hingga 5 hari setelah tanam), stadium awal vegetatif (15 hingga 20 hari), masa pembungaan dan pembentukan biji (35 -hingga 65 hari). Pengairan dilakukan jangan sampai tanah terlalu becek atau bahkan kekeringan. - Penyiangan Dan Penggemburan
Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 20 – 30 hari setelah tanam. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan. Penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman selesai berbunga. Selain itu, lakukan pula penggemburan tanah. Penggemburan dilakukan secara hati-hati agar tidak mernsak akaran tanaman. - Pemupukan Susulan
Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur 20 hingga 30 hari setelah tanam. Pemberian pupuk susulan hanya dilakukan pada tanah yang kurang subur saja. Pupuk yang digunakan berupa Urea dengan dosis 50 kg/hektar, selanjutnya ditutup dengan tanah dan meningkatkan hasil produksi kedelai, dapat digunakan pula ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan PPC (Pupuk Pelengkap Cair), dosis yang digunakan sesuaikan dengan dosis anjuran. - Hama Dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman kedelai adalah Ulat jengkal, Ulat polong, Ulat grayak, Ulat penggulung daun, Kepik hijau, Kepik polong, Lalat kacang, lalat pucuk, Kumbang tanah merah dan kuning, serta Hama gudang. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai adalah penyait sapu, kerdil, karat daun, serta busuk rhizoctonia.
- Panen Kedelai
Pemanenan kedelai ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu varietas dan ketinggian tempat penanaman. Pada daerah dataran tinggi, kedelai siap panen sekitar 10-20 hari dibandingkan di daerah dataran rendah. Ciri-ciri umum tanaman kedelai siap panen adalah sebagai berikut.
- Polong berwarna kuning kecokelatan secara merata
- Daun sudah banyak yang kering dan rontok.
- Batang sudah mengering.
Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan pengumpulan hasil dan pemilihan polong berdasarkan tingkat kemasakannya. Selanjutnya, polong diangkut ke tempat pengeringan. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan panas matahari.
Demikian artikel pembahsan tentang”Cara Budidaya Tanaman Kacang Kedelai Yang Baik dan Benar“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
- Cara Budidaya Tanaman Mahkota Dewa Yang Kaya Akan Manfaat Dengan Mudah
- Panduan Tahap Budidaya Terong Ungu Yang Baik Dan Praktis
- Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah
- Cara Budidaya Kacang Panjang Organik Berkualitas Tinggi
- Teknik Budidaya Kacang Tanah Yang Baik Agar Hasil Melimpah
[/su_spoiler