6 Panduan Lengkap Cara Menanam Waluh Agar Cepat Berbuah Lebat dan Panen – Waluh atau labu bundar adalah salah satu jenis tanaman menjalar/merambat dengan perantaraan alat pemegang yang berbentuk pilin. Waluh juga sering disebut dengan labu parang karena memiliki batang yang kuat, panjang dan berbulu agak tajam.
Ciri-ciri waluh yaitu memiliki buah muda berwarna hijau dan berwarna kuning atau putih kemerahan apabila sudah tua, memiliki kulit buah yang keras namun berdaging lunak dan tidak banyak mengandung banyak air.
Waluh ini banyak digemari orang Indonesia untuk dijadikan sayur, kolak hingga kue. Selin itu, waluh juga memiliki berbagai manfaat kesehatan diantaranya yaitu sebagai obat penyakit cacing pita (bijinya), sevagai penaar gigitan serangga berbisa, ular berbisa dan lain sebagainya (getahnya).
Cara Menanam Budidaya Waluh
Syarat Tumbuh Tanaman Waluh
Tanaman waluh dapat tumbuh dimana saja baik di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut.
Tanah pada lahan tanam harus gembur, subur dan tidak terlalu mengandung air serta memiliki derajat keasaman (pH) yang baik sekitar 5,5 hingga 7. Lahan yang akan digunakan untuk menanam waluh harus cukup terpapar cahaya matahari langsung minimal sekitar 4 jam sehari atau lebih dari 8 jam akan lebih baik.
Persiapan Lahan Tanam Waluh
Bersihkan lahan tanam dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, setelah itu tanah pada lahan tanam digemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul atau dibajak. Selanjutnya, buatlah bedengan (selain ditanam langsung padaa lahan dapat ditanam dalam pot berukuran besar). Bersamaan dengan pembuatan bedengan dilakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang, selain itu daoat pula ditambahkan pupuk NPK Phonska sebagai pupuk dasar agar mempercepat laju pertumbuhan tanaman waluh. Pupuk ditanam dalam bedengan dan dibiarkan minimal 2 minggu agar pupuk terurai terlebih dahulu.
Persiapan Bibit Waluh
Perbanyakan tanaman waluh dapat dilakukam melalui bijinya. Tapi sebenarnya waluh juga bisa dibibit melalui cara vegetatif yaitu memotong sulur yang sudah ada akarnya dan menanamnya ditempat lain. Agar pertumbuhan serempak maka pembibitan dengan biji yang dipilih. Biji waluh hibrida dapat diperoleh dengan membelinya di toko pertanian. Lalu biji ditanam di pot kecil terlebih dahulu hingga tumbuh tunas. Setelah berusia 1 minggu setelah tumbuh maka bibit waluh siap untuk ditanam di bedengan.
Penanaman Waluh
Buatlah lubang tanam pada bedengan dengan ukuran lebar sekitar 50 cm da kedalaman sekitar 30 cm. Setiap lubang tanam diberi jarak sekitar 1,5 meter dan jarak lubang antar baris sekitar 1,5-3 meter. Jika sudah siap, tanam bibit waluh dalam lubang tanam dan timbun kembali.
Perawatan Tanaman Waluh
Lakukan penyiraman secara teratur karena tanaman ini rakus akan air, jika musim penghujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman.
Agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman waluh terpenuhi, maka perlu dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan tersebut dapat berupa larutan NPK yang bisa anda peroleh dengan cara melarutkan Phonska dengan dosis 100 gram per 30-40 Liter air. Pupuk dikocorkan ke pangkal tanaman.
Pemupukan susulan nanti juga diberikan saat tanaman mulai berbuah yaitu dengan menggunakan pupuk yang kandungan kaliumnya lebih tinggi seperti KCL atau KNO.
Panen Waluh
Pemanenan buah waluh dapat dilakukan rata-rata pada usia 90 hari setelah tanam. Tanda buah waluh yang sudah tua yaitu warna kulit buah waluh berubah menjadi kekuningan serta gagang buah mengering keriput. Kebanyakan tanaman waluh tidak berumur lama, setelah beberapa buahnya matang maka tanaman waluh juga mulai kering dan mati.
Demikian artikel pembahasan tentang “6 Panduan Lengkap Cara Menanam Waluh Agar Cepat Berbuah Lebat dan Panen“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa