Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa – Pepaya adalah jenis tanaman buah yang paling banyak tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia. Selain karena mudah dibudidayakan, pepaya juga dapat berbuah disepanjang tahun. Meskipun mudah dibudidayakan, tanaman pepaya juga kerap terserang penyakit yang menghambat pertumbuhannya. Salah satunya yaitu penyakit antraknosa pada tanaman pepaya.
Penyakit antraknosa pada tanaman pepaya sering terjadi di daerah pertanaman pepaya yang mempunyai curah hujan yang relatif tinggi seperti Bogor dan sekitarnya dan di beberapa daerah lain di Jawa Barat. Penyakit antraknosa ini menimbulkan kerusakan berat bahkan gagal panen pada pertanaman pepaya mereka.
Berdasarkan pengamatan, selain menyerang buah penyakit antraknosa juga dapat menyerang batang, pucuk daun dan juga bibit di pembibitan. Seperti disebutkan di atas penyakit menimbulkan kerugian besar bahkan terjadi gagal panen. Untuk itu kita perlu melakukan pengendalian untuk mengatasi masalah penyakit antraknosa pada tanaman pepaya.
Baca Juga : Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Pepaya
Penyebab Penyakit Antraknosa
Penyakit Antraknosa disebabkan oleh jamur yang bernama Colletotrichum gloesporiodes yang menjadi salah satu penyebab utama menurunnya pertumbuhan dan kualitas buah pepaya. Antraknosa sendiri merupakan jenis penyakit yang sudah dikenal sejak lama sebagai penyakit utama tanaman pepaya.
Serangan penyakit antraknosa sering terjadi pada daerah yang memiliki curah hujan yang relatif tinggi. Kondisi iklim yang cenderung lembab dan basah mendukung perkembangbiakan penyakit antraknosa sehingga menyebabkan serangan menjadi semakin parah.
Selain menyerang buah, penyakit antraknosa juga menyerang bibit pepaya, batang, hingga daun pada tanaman pepaya, bahkan menyerang seluruh bagian tanaman.
Baca Juga : Cara Membasmi Kutu Putih Pada Tanaman Pepaya
Gejala Antraknosa pada Pepaya
Gejala yang terjadi pada tanaman pepaya akibat penyakit antraknosa akan berbeda-beda tergantung dari bagian yang diserang. Anda bisa memperhatikan gejala-gejala di setiap bagian pohon pepaya. Untuk lebih jelasnya berikut gejala-gejala yang bisa anda pelajari.
1. Gejala Antraknosa masa Pembibitan
Jika pada masa pembibitan pepaya menyebabkan rebah kecambah alias dumping-off, hal terserbut disebabkan karena media untuk menyemai terlalu lembab atau basah karena curah hujan yang tinggi dan drainase.
Gejala yang muncul biasanya terjadi pembusukan pangkal batang dan akar menjadi berwarna coklat. Selain itu antraknosa juga menimbulkan gejala laten atau bibit tampak sehat.
2. Gejala Antraknosa pada Batang
Awal serangan bisa dilihat dari matinya jaringan pada batang yang ditandai dengan munculnya kebasahan berwarna abu- abu atau kehitaman disertai bintik-bintik berwarna oranye di permukaan.
Kemudian pada jaringan batang yang mati akan membentuk suatu lengkungan atau cekungan. Biasanya bagian yang sering terserang adalah bagian batang dekat pucuk yang dapat menyebabkan gejala mati pucuk pada tanaman pepaya.
3. Gejala Antraknosa pada Daun
Serangan antraknosa pada bagian daun menyebabkan timbul bercak kecoklatan pada daun pepaya di awal masa infeksinya. Kemudian daun yang terserang akan muncul bintik-bintik berwarna oranye yang setelahnya menyebabkan daun pepaya menjadi gugur.
Meskipun serangan antraknosa pada daun tidak berpengaruh banyak terhadap produksi buah, namun gejala ini berperan dalam menyebarkan spora jamur patogen.
4. Gejala Antraknosa pada Buah Pepaya
Gejala awal serangan antraknosa pada bagian buah dapat dilihat dari bercak kebasahan pada permukaan buah pepaya dengan adanya jaringan yang mati. Lalu pada jaringan yang mati akan muncul lekukan atau cekungan. Setelah itu cekungan tersebut akan meluas dan menjadi bercak konsentrik berwarna abu-abu kehitaman disertai dengan munculnya bercak-bercak oranye pada permukaan buah pepaya. Bercak-bercak tersebut bisa menyatu dalam satu buah.
Baca Juga : Cara Menanam Pepaya Golden Zene atau Pepaya Gading
Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa
Terdapat dua teknik yang digunakan untuk mengatasi penyakit antraknosa pada tanaman pepaya, yaitu dengan teknik preemtif dan kuratif/reponsif.
Teknik pengendalian Preemtif dilakukan berdasarkan pada jenis penyakit dari musim sebelumnya serta berdasarkan pengetahuan lokal atau pengalaman petani dan sumber yang memuat informasi lainnya. Teknik Preemtif juga selalu menyatu dengan teknik budidaya tanaman.
Sedangkan Teknik kuratif/reponsif yaitu pengendalian yang dilakukan atas kondisi pada musim yang sedang berjalan yang didasari dengan pemantauan di lapangan seperti pemantauan terhadap gejala yang ada di lapangan maupun faktor cuaca.
Namun, menurut konsep pengendalian hama terpadu, pengendalian suatu uatu penyakit termasuk antraknosa, sebaiknya mengedepankan menggunakan teknik preemtif. Berikut ini beberapa cara pencegahan dan pengendalian penyakit antraknosa yang bisa dilakukan:
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Buah Carica atau Pepaya Dieng
- Gunakan benih tanaman yang tahan penyakit antraknosa dan benih dari tanaman yang sehat serta bebas penyakit antraknosa. Karena, benih juga bisa saja terinfeksi antraknosa dan memiliki peluang lebih besar terserang penyakit antraknosa.
- Sebelum benih disemai, sebaiknya rendam dengan larutan dengan takaran 1 gram tepung kunyit dilarutkan ke dalam 1 liter air dan kemudian direndam sekitar 30 menit.
- Lakukan penanaman monokultur untuk mengurangi serangan penyakit antraknosa. Sistem monokultur yaitu sistem penanaman tanpa melakukan tumpangsari dengan tanaman inang patogen Colletorichum gloeosporioides seperti singkong, pisang, karet, tomat, cabai, terung atau tanaman inang lainnya.
- Dalam proses perawatan tanaman pepaya, jangan lupa lakukan pembersihkan kebun dari gulma atau rerumputan liar yang bisa menjadi inang dari pathogen. Selain itu buat sistem drainase dengan baik dan tepat agar lokasi pertanaman pepaya tidak tergenang air ketika musim hujan.
- Jaga kebutuhan nutrisi pada tanaman pepaya, pengairan yang baik, dan pemeliharaan tanaman secara intensif agar tanaman pepaya dapat tumbuh optimal.
- Jaga kondisi batang, buah dan daun pepaya dari luka atau infeksi agar tidak mudah terinfeksi antraknosa. Cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan agen hayati seperti Trichoderma harizanum dan PGPR dengan tujuan meningkatkan ketahanan tanaman pepaya terhadap infeksi antraknosa serta penyemprotan fungisida menggunakan mankozeb atau tembaga oksikhlorida.
- Atur jarak tanam agar tidak terlalu rapat.
- Pada masa panen, sebaiknya petik buah yang masih berwarna hijau tua agar tidak terinfeksi antraknosa pada buah pepaya.
- Atur drainase dengan baik, agar lahan tidak tergenang air.
Baca Juga : Cara Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar
Itulah informasi yang diberikan tentang Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa pada Tanaman Pepaya . Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca