Kuda memiliki harga jual yang sangat tinggi sehingga membuat para petani mulai tertarik untuk berternak kuda. Namun tidak berbeda dengan jenis hewan ternak lain seperti kambing, sapi dan lainnya, dalam berternak kuda pastinya terdapat ancaman yang dapat menyebabkan kerugian bahkan kematian hewan akibat penyakit yang menyerang hewan ternak.

Serangan penyakit pada hewan merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya populasi hewan ternak, tak terkecuali juga pada kuda. Kuda merupakan salah satu hewan yang tidak banyak dikembangkan di Indonesia, karena jenis perawatan pada kuda memiliki sedikit perbedaan dengan perawatan jenis ternak lainnya. Maka dari itulah perlu adanya upaya untuk meningkatkan populasi kuda di Indonesia serta perlu dilakukan penerapan manajemen kesehatan pada peternakan kuda untuk mencegah serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian kuda.

Penerapan manajemen kesehatan pada hewan dilakukan dengan memberikan program penjagaan peternakan dari bahaya penyakit yang dapat menyerang hewan ternak serta memberikan penjelasan tentang faktor penyebab penyakit pada ternak, sehingga para peternak dapat memperoleh hasil yang optimal khususnya pada ternak kuda. Ada beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang pada ternak kuda, yang jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan berbagai kerugian hingga kematian ternak. Untuk itu, berikut ini akan kami uraikan tentang beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kuda dan cara pengobatannya.

Contents show

Jenis Penyakit Pada Ternak Kuda

Penyakit merupakan gangguan kesehatan yang menyerang makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan dan hewan. Dilihat dari asalnya, penyakit dibedakan menjadi dua kategori yaitu jenis penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi dan non infeksi. Penyakit akibat infeksi biasanya disebabkan karena bakteri, virus dan jamur. Sedangkan penyakit non-infeksi merupakan penyakit yang disebabkan karena tubuhnya sendiri, seperti adanya alergi atau hormon yang tidak seimbang. Berikut beberapa macam-macam jenis penyakit yang sering menyerang kuda, antara lain:

Penyakit Cacingan pada Kuda

Penyakit cacingan pada kuda disebabkan oleh cacing gelang jenis Parascaris Equorum yang hidup dalam usus halus. Cacing gelang atau cacing putih merupakan jenis hewan parasit terbesar dalam usus namun tidak menyebabkan kerusakan pada usus.

Gejala cacingan pada kuda:

Kuda tidak tangkas dan cepat lelah
Bulu kuda menjadi lebih kasar
Menyebabkan gangguan pencernaan sehingga kuda sering terlihat kolik
Cacing dalam usus kuda dapat menyebabkan gangguan pada hati dan paru-paru

Pencegahan penyakit cacingan pada kuda:

Jaga kebersihan kandang kuda
Lakukan sanitasi lingkungan
Tempatkan kuda pada kandang yang bersih
Pastikan selalu bersihkan pakan kuda yang tersisa pada wadah pakan
Beri pakan yang bersih
Kumpulkan kotoran kuda pada tempat yang telah disediakan
Sediakan air bersih dan segar untuk minum kuda.

Cara Pengobatan penyakit cacingan pada kuda:

Pada anak kuda yang masih berumur tiga bulan, biasanya pemeriksaan telur cacing pada feses anakan kuda akan menunjukkan negatif, karena itu pengobatan dapat dilakukan ketika anak kuda mulai mengkonsumsi rumput dan konsentrat.

Pengobatan penyakit cacingan pada kuda sebaiknya diberikan ketika kuda belum mengalami gejala cacingan, karena jika gejala sudah muncul berarti jaringan tubuh pada kuda telah mengalami kerusakan. Obat cacing yang dapat diberikan yaitu karbon disulphida atau bisulphida.

Penyakit Diare pada Kuda

Penyakit diare pada kuda disebabkan karena adanya infeksi pada saluran pencernaan. Salah satu faktor penyebab kuda mengalami diarea yaitu kondisi lingkungan yang tidak nyaman sehingga menyebabkan kondisi tubuh kuda menjadi menurun dan suhu tubuh meningkat. Selain itu, diare pada kuda juga disebabkan karena kondisi kandang yang terlalu lembab, alas kandang basah dan kontaminasi dari feses.

Baca Juga : Jenis Penyakit Khas pada Sapi Bali

Gejala penyakit diare pada kuda:

Feses menjadi encer dan berair
Bagian pinggul kuda penuh dengan kotoran
Kondisi tubuh kuda menurun dan lemas
Nafsu makan kuda menurun

Pencegahan penyakit diare pada kuda:

Jaga kebersihan kondisi kandang kuda
Pastikan kondisi kandang tidak terlalu lembab
Kurangi pemberian pakan dengan kandungan lemak tinggi
Tingkatkan pemberian pakan tinggi serat
Pada kuda belo lakukan pencegahan dengan mengurangi frekuensi menyusu

Cara Pengobatan penyakit diare pada kuda:

Cara pengobatan diare pada anak kuda dibutuhkan perawatan khusus yaitu dengan sering membersihkan kotoran pada pinggul kuda dengan menggunakan air hangat dan olesi dengan minyak agar kuda tidak iritasi dan lecet.

Sedangkan pengobatan diate pada kuda dewasa dapat dilakukan dengan memberikan obat sulfaguanidin dan norit dengan perbandingan 1:4 untuk setiap 40 kg berat badan kuda.

Kolik atau Perut Kembung

Kolik merupakan gejala yang disebabkan adanya gangguan di rongga mulut baik yang berasal dari saluran pencernaan atau gangguan dari organ tubuh lain. Kuda merupakan hewan non ruminansia yang memiliki lambung berukuran kecil, sehingga pada saat makan, lambung cenderung penuh dengan makanan tanpa adanya ruang udara yang cukup sehingga menyebabkan perut menjadi kembung.

Selain karena makan berlebihan, kolik juga disebabkan oleh minum yang berlebihan pada waktu panas, pemberian pakan yang telah berjamur, ataupun karena infestasi cacing gelang. Akibatnya membuat usus pada kuda menjadi terhalang dan terjepit serta menimbulkan rasa sakit dan kuda menjadi lebih sensitif. Jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian pada kuda.

Gejala kolik pada kuda:

Kuda bergerak terus menerus karena kesakitan,
Selalu keluar keringat
Kuda berguling-guling karena tidak nyaman yang disebabkan karena usus terbelit
Bibir kuda menggulung dan tidak mau makan

Pencegahan kolik pada kuda:

Berikan pakan secara teratur dnegan kualitas dan kuantitas memadai
Berikan laxative, analgesic, sedative, obat spasmolityc dan cairan terapi
Lakukan pengontrolan dan pemeliharaan gigi kuda yang baik
Manajemen pemeliharaan yang baik

Cara Pengobatan kolik pada kuda

Ajak kuda jalan-jalan, lalu ajak kuda lari-lari hingga kuda terkencing-kencing dan mengeluarkan kotoran. Cara ini berfungi untuk mengeluarkan kotoran pada lambung dan membuat perut menjadi lebih lega.

Beri parutan pepaya muda yang dicampur dengan garam dan minyak goreng, atau beri soda yang dicampur dengan garam.

Penyakit Influenza pada Kuda

Jenis influenza pada kuda merupakan jenis penyakit pernafasan yang mirip dengan penyakit flu pada manusia yang disebabkan oleh virus, seperti virus H2N2, H3N2, H3N2, H7N7, H9N2, H7N2, H7N3, atau H10N7. Untuk mencegah flu pada kuda terdapat dua jenis vaksin untuk meningkatkan imunitas dan kekebatan tubuh yaitu dengan antibiotik dan sulfa.

Gejala penyakit influenza pada kuda:

Kuda mengalami batuk dan surua sengau
Meningkatnya temperatur tubuh dengan cepat selama 2-10 hari
Kuda mengalami demam dengan suhu 39,5C – 41,5C
Mata dan hidung kuda berair
Kuda menjadi stress
Pernafasan pada kuda menjadi lebih cepat, batuk yang keras dan kelopak mata berwarna merah muda kekuningan
Terjadi pembengkakan pada kelenjar pangkal tenggorokan
Hidung mengeluarkan ingus
Temperatur tubuh menjadi tidak stabil

Pencegahan penyakit influenza pada kuda:

Lakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi secara berkala
Jaga kebersihan pakan kuda dan minuman
Jaga kebersihan peralatan dan lingkungan kandang

Cara pengobatan penyakit influenza pada kuda:

Biasanya penyakit influenza lebih sering menyerang anak kuda, khususnya kuda yang baru lahir karena masih memiliki kekebalan tubuh rendah. Cara pengobatan yang dilakukan untuk anak kuda yaitu anak kuda harus beristirahat agar kondisi tidak bertambah parah.

Penyakit diatas merupakan beberapa jenis penyakit yang umum menyerang ternak kuda. Untuk mencegah serangan penyakit pada kuda sebaiknya jaga kebersihan pakan dan kebersihan kandang. Selain itu lakukan sanitasi yang baik dan benar agar kesehatan kuda selalu terjaga. Lakukan perawatan yang bagus pada kuda untuk menimalisir penyakit pada kuda.

Demikian artikel pembahasan tentang Jenis Penyakit Yang Sering Menyerang Ternak Kuda semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa