Panduan Lengkap Cara Budidaya Belimbing Madu Agar Cepat Berbuah Bagi Pemula – Belimbing (Averrhoa carambola atau dalam bahasa inggris disebut Star fruit) adalah salah satu tumbuhan buah yang memiliki bentuk khas. Tanaman ini berasal dari Sri Langka, India dan Indonesia. Namun kini penyebarannya sudah sangat luas yaitu hampir di seluruh penjuru dunia. Belimbing adalah salah satu tanaman buah tropis, pohon buah belimbing memiliki ketinggian sekitar 5 meter dengan banyak cabang. Daunnya majemuk dan memiliki panjang sekitar 50 cm, bunga pada tumbuhan belimbing memiliki warna merah muda. Buah pada tumbuhan belimbing mengandung banyak air, memiliki warna kehijauan dan ada yang kuning, apabila buah di potong maka akan terlihat penampang melintangnya seperti bentuk bintang. Rasa buahnya manis dengan sedikit asam, biji pada buah berwarna hitam atau coklat.
Klasifikasi Ilmiah Belimbing
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales
Famili: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa
Spesies: A. carambola
Belimbing memiliki berbagai manfaat diantaranya yaitu dapat mengobati batuk pada anak, dapat mengobati sariawan dan gusi berdarah, dapat mengatasi panu dan jerawat dan lain sebagainya.
Salah satu jenis belimbing yang banyak digemari yaitu jenis belimbing madu. Di Indonesia, sentra budidaya belimbing madu berada di Demak, Jawa Tengah. Belimbing madu memiliki ukuran buah yang besar dan rasanya relatif manis sehingga tak heran jika jenis belimbing ini banyak digemari.
Cara Budidaya Belimbing Madu
Syarat Tumbuh Belimbing Madu
Tanaman belimbing madu dapat di tanam baik di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 500 meter diatas permukaan laut. Lokasi yang akan digunakan untuk membudidayakan belimbing madu harus memiliki curah hujan yang rendah, sebab curah hujan yang tinggi akan membuat bunga tanaman mudah gugur; berada di tempat terbuka dengan penyinaran marahari yang cukup yaitu memiliki intensitas cahaya minimal 45-50%; memiliki suhu dan kelembaban masuk kedalam tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah) yaitu dengan 6-12 bulan basah, dengan 0-6 kering tapi yang paling ideal yaitu 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering.
Tanah yang baik untuk budidaya belimbing madu yaitu tanah yang gembur, subur dan kaya akan bahan organik, memiliki drainase dan aerasi yang baik, memiliki derajat keasaman tanah berkisar antara 5,5-7,5, kandungan air dalam tanah memiliki kedalaman 50-200 meter di bawah permukaan tanah.
Persiapan Bibit Belimbing Madu
Perbanyakan bibit belimbing madu bisa dilakukan dengan melalui okulasi, cangkok, dan susuan. Jika tidak ingin ribet, bibit dapat diperoleh dengan membeli bibit okulasi atau cangkok di toko bibit. Pilihlah bibit yang unggul dengan ciri-ciri, diantaranya:
- Tinggi bibit belimbing madu mencapai 50-100 cm.
- Bibit memiliki asal usul yang jelas dan benar-benar belimbing madu.
- Sehat dan tidak terkena hama dan penyakit.
- Tanaman utuh dan tidak dalam kondisi cacat.
- Daun berwarna hijau mengkilap dan batang berwarna cokelat.
- Akar tanaman tidak keluar dari polybag.
Persiapan Lahan Tanam Belimbing Madu
Bersihkan lahan tanam dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, lalu gemburkan lokasi lahan tanam dengan cara dicangkuli. Selanjutnya, buatlah lubang tanam berukuran 50x50x 50 cm dan antar lubang tanam diberi jarak 50 cm hingga 1 meter tergantung luas lahan. Kemudian masukkan pupuk organik sebanyak 5 kg/lubang tanm. Biarkan lubang tanam selama seminggu.
Penanaman Bibit Belimbing Madu Ke Lahan Tanam
Setelah semuanya siap, segera lakukan penanaman. Sebelum ditanam, bibit sebaiknya disiram lalu lepaskan polybag bibit dengan hati-hati agar media tanam dan perakarannya tidak rusak. Tanam bibit ke dalam lubang tanam dengan posisi tegak dan berada di tengah lubang lalu timbun kembali dengan tanah belas galian dan sedikit padatkan. Setelah penanaman selesai, berikan ajir dan ikatkan dengan batang bibit agar nantinya bibit tidak mudah rebah.
Perawatan Tanaman Belimbing Madu
Lakukan penyiraman minimal satu kali sehari pada awal tanam dan jika tanaman sudah dewasa, penyiraman dapat dilakukan maksimal seminggu sekali atau bisa disesuaikan dengan kondisi lahan dan cuaca.
Pemupukan awal dilakukan saat tanaman berumur tiga bulan setelah tanam, pemupukan tersbeut dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK dengan dosis yang diberikan pada setiap tanaman yaitu 100 gram urea, 100 gram SP-36 dan 100 gram KCl untuk tanaman yang berumur satu tahun. Saat tanaman memasuki usia dua tahun maka dosis pupuk ditingkatkan menjadi 150 gram urea, 100 gram SP-36 dan 150 gram KCL. Pada tahun ketiga dan keempat dosis pupuk juga meningkat 50 gram untuk setiap tahunnya. Setelah lewat tahun keempat dan diatas tahun kelima maka dosis pemberian sedikit berkurang menjadi 75 gram urea dan 150 gram SP-36 dan pemberian dilakukan dengan cara ditebar pada jarak 10-100 cm jarak dari batang.
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman belimbing madu secara rutin yaitu setiap 1-2 minggu sekali. Setelah pohon belimbing madu berbuah, lakukan penjarangan buah dengan menyisakan minimal 3-4 buah dalam satu tandan.
Masa Panen Belimbing Madu
Pemanenan pertama belimbing madu dimulai pada saat tanaman memasuki umur 4-5 tahun (bergantung pada varietas serta kondisi daerah dan tanah). Panen juga dipastikan dapat dilakukan pada hari ke 65-90 hari setelah tanaman berbunga dan mekar atau tau juga 35-60 hari setelah pembungkusan buah.
Ciri buah belimbing madu yang siap dipanen adalah buah yang telah memiliki ukuran maksimal dan memiliki warna kekuningan.
Demikian artikel pembahasan tentang “Panduan Lengkap Cara Budidaya Belimbing Madu Agar Cepat Berbuah Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa